Banda Aceh | ToA — Universitas Syiah Kuala mengirimkan 15 orang mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke Malaysia. Para mahasiswa yang telah lolos seleksi ini dilepas oleh Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir di ruang Balai Senat Unsyiah. (Senin, 27/8).
Hizir mengatakan, KKN Internasional ini harus menjadi kesempatan bagi mahasiswa Unsyiah untuk meningkatkan pengalaman dan ilmu pengetahuannya. Para mahasiwa harus berani mengeksplore kemampuannya.
Selain itu, Hizir juga berpesan agar mereka bisa menjaga sikap dan prilakunya selama di sana. Sebab mereka pergi dengan membawa nama Unsyiah, maka sudah sepatutnya mereka bersikap dan memberikan kesan yang baik bagi masyarakat setempat.
“Bisa dikatakan, kalau kalian ini adalah dutanya Unsyiah. Buatlah sesuatu yang menarik dan jadikan kesempatan ini sebagai pengalamanan yang berharga untuk membangun masa depan,” ujar Hizir.
Radhi Darmansyah dari Office of International Affairs (OIA) Unsyiah mengatakan, para mahasiswa ini nantinya akan menetap di Negara Bagian Perak selama 21 hari. Mereka akan disebar di empat desa yaitu Batu Kurau, Kuala Kangsar, Ipoh dan Taman Wira. Mereka juga akan tinggal selama dua hari di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) untuk merasakan suasana hidup di asrama mahasiswa UKM.
Radhi mengingatkan, bahwa KKN internasional berbeda dengan KKN reguler. Di mana mahasiswa Unsyiah akan berinteraksi dengan masyarakat yang berbeda secara budaya. Meskipun perbedaan tersebut tidak jauh berbeda karena Malaysia masih satu rumpun. Maka kegiatan mereka nantinya lebih banyak terkait cross culture.
“Dalam KKN Internasional ini, fokus program mahasiswa Unsyiah adalah kegiatan-kegiatan yang go global. Hal ini sejalan dengan target Unsyiah untuk menguatkan daya saingnya di tingkat regional,” ujar Radhi.
Sulastri dari Pusat Pelaksanaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN) Unsyiah mengatakan, KKN Internasional tergolong program baru dari P3KKN Unsyiah. Jika pada kegiatan KKN reguler, Unsyiah melakukan survey terlebih dahulu. Namun tidak demikian pada KKN Internasional. Maka program-program yang dilaksanakan mahasiswa disesuaikan dengan fakultas masing-masing.
“Inilah yang kami ingatkan kepada mahasiswa untuk melihat kembali, jangan sampai program yang mereka laksanakan ternyata adalah sesuatu yang telah menjadi keseharian masyarakat di sana,” kata Sulastri.
Selama di Malaysia, mahasiswa Unsyiah akan melaksanakan program utama yang terdiri beberapa bidang seperti pembinaan anak dan remaja, kegiatan yang menghasilkan produk, dan jasa seperti pelayanan kesehatan.
Selain itu, mereka juga melakukan program pendukung seperti sharing culture yaitu menceritakan adat istiadat Aceh, pengenalan sejarah Aceh, mitigasi bencana serta mempromosikan objek-objek wisata yang ada di Aceh. []