• Beranda
Selasa, Oktober 21, 2025
No Result
View All Result
Times Of Aceh
  • Beranda
  • Beranda
No Result
View All Result
Times Of Aceh
No Result
View All Result

Turunkan Stunting di Aceh, Sekda Tekankan Intervensi Masif pada 1000 HPK

Agustus 24, 2022
in Aceh, Headline News, Kesehatan, News
Turunkan Stunting di Aceh, Sekda Tekankan Intervensi Masif pada 1000 HPK

BANDA ACEH – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dr. Taqwallah, M. Kes, meminta semua kalangan di Aceh untuk menjadikan seribu hari pertama kehidupan (HPK) sebagai upaya penting yang harus di intervensi secara masif, untuk menurunkan prevalensi stunting di Aceh, demi menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM).


Hal itu disampaikan Sekda dalam Video Comference Pemantapan Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) bagi Satgas Kabupaten/Kota dan 361 Puskesmas se Aceh, di Ruang Rapat Sekda Aceh, 24 Agustus 2022.
“Harus ada upaya masif dari kita selaku pimpinan saat ini. Stunting ini bukan masalah pendeknya (tubuh), tapi perkembangan otak atau inteligensi anak, karena merekalah yang akan menjadi pemimpin di masa depan,” kata Sekda dalam arahannya.
Taqwallah mengatakan, prevalensi angka stunting di Aceh masih cukup tinggi yakni berkisar 33,2 persen, sehingga Aceh masuk sebagai salah satu daerah dengan kasus stunting tertinggi ke 3 di Indonesia di bawah Nusa Tenggara Timur (NTT) 37,8 persen dan Sulawesi Barat sebesar 33,8 persen.
Karena itu pula, Aceh masuk dalam 12 provinsi prioritas yang harus berkonsentrasi pada penurunan stunting di daerah masing-masing, dengan menindaklanjuti 7 arahan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat.
Ia menerangkan, upaya cepat yang dilakukan Pemerintah Aceh diwujudkan dalam Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) yang dicanangkan oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan Sekda Aceh, dr Taqwallah.
Lebih lanjut, aksi GISA ini berpedoman pada 7 arahan Wapres RI, yang menyasar langsung remaja putri, ibu hamil dan balita, dipadu dengan pemberian 7 imunisasi anak.Ada 10 intervensi yang dibagi dalam 3 sasaran dalam gerakan ini yaitu memberikan setiap minggu tablet tambah darah (TTD) dan screening anemia bagi remaja putri. Lalu untuk ibu hamil harus dilakukan pemeriksaan kehamilan rutin, pemberian TTD dan makanan tambahan mencegah kekurangan energi kronis (KEK).
Kemudian, untuk balita dilakukan pemantauan tumbuh kembang, pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, pemberian makanan tambahan protein hewani bagi baduta, tatalaksana atau pemeriksaan balita dengan masalah gizi merujuk puskesmas dan RS, dan peningkatan cakupan dan peluasan jenis imunisasi seperti pelayanan rutin dan kampanye imunisasi dasar dan 3 imunisasi tambahan.
Sementara itu, salah satu narasumber Dr. dr. Raihan, Sp.A(K), mengatakan cakupan imunisasi menjadi salah satu faktor pendukung penurunan angka stunting. Sebab, anak yang mengalami stunting akan rawan terjangkit penyakit. Karenanya imunisasi bagi anak yang stunting menjadi keharusan.
“Sejak lahir harus diberikan imunisasi sesuai tahapannya. Kalau anak sakit dia tidak akan punya kesempatan untuk tumbuh,” pungkasnya.
Tampak hadir dalam pertemuan itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dan diikuti oleh Anggota Satgas Gisa Aceh.
Next Post
Pj Gubernur Aceh bersama Menteri ATR / BPN Bahas Butir MoU Helsinki Soal Lahan Kombatan

Pj Gubernur Aceh bersama Menteri ATR / BPN Bahas Butir MoU Helsinki Soal Lahan Kombatan

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • KOMPI 3 BATALYON A PELOPOR BERIKAN UCAPAN SELAMAT HUT TNI KE-80 DI KORAMIL 02/PADANG TIJI
  • Pembentukan Tim Rencong Aceh: Langkah Pemerintah Aceh Perkuat Fungsi Staf Ahli Gubernur
  • Kepala BPKA: Mari Bantu Pembangunan Aceh dengan Mutasi ke Plat BL
  • Brimob Polda Aceh Gelar Kegiatan Saweu Sikula di SMA Negeri 1 Lembah Seulawah no
  • Karo Umum Target Sumbang PAA Melalui Pro-Asset
Times Of Aceh

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Headline News
  • Aceh