Banda Aceh | ToA – Pengukuhan kembali Tgk. Malik Mahmud al-Haytar sebagai Wali Nanggroe Aceh ke 9 diwarnai dengan kumandang azan. Prosesi yang berlangsung di Gedung DPR Aceh pada Jumat 14/12 malam itu berjalan dengan khidmat. Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah ikut hadir dalam acara sakral terebut.
Malik Mahmud tiba di gedung dewan sekitar pukul 8 malam. Dia diantar beberapa rombongan yang mengendarai mobil bak terbuka dengan iringan rapai dan salawat badar. Tgk Malik mengenakan pakaian adat dengan kupiah meuketop kebesaran berwarna kuning di kepalanya. Usai pengukuhan, Tgk Malik dipeusijuk oleh Majelis Tuha 4 Lembaga Wali Nanggroe dan perwakilan Majelis Adat Aceh.
Tgk. Malik Mahmud, usai pelantikan mengatakan bahwa dirinya yang kini berusia 79 tahun seharusnya menikmati masa menimang cucu. Namun terlalu banyak harapan berbagai pihak agar ia melanjutkan tanggung jawab menjaga keutuhan masyarakat lewat lembaga Wali Naggroe guna kepentingan seluruh masyarakat Aceh.
“Tidak ada niat untuk menguasai lembaga Wali Nanggroe dalam proses pemilihan ini,” kata Malik Mahmud. Ia menyebutkan, apa yang dimiliki rakyat Aceh dengan kekhususan yang diperoleh dari hasil perjuangan panjang harus dijaga dengan kuat dari upaya pemecahbelah Aceh.
“Semua demi terpenuhinya hak-hak Aceh sebagaimana yang dijanjikan dalam MoU Helsinki,” ujar Tgk Malik Mahmud.
Sementara Ketua DPR Aceh, Sulaiman, menyebutkan keberadaan lembaga Wali Nanggroe harus dipertahankan karena tidak dimiliki oleh daerah lain. Sementara pengukuhan Malik Mahmud kembali sebagai Wali karena ia dianggap berjasa bagi Aceh dan menjadi salah seorang pencAceg etus perdamaian Aceh.
“Beliay aktor dalam penandatanganan MoU dan bisa mempersatukan umat sekaligus pengayom rakyat,” kata Sulaiman. []