Aceh Selatan ToA | – Letak geografis sejumlah wilayah di Aceh serta berubahnya iklim dunia, berpengaruh besar pada kejadian bencana alam seperti banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh beberapa hari ini. Oleh karena itu pola penanganan bencana terutama banjir harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan multi pihak.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, kepada awak media usai meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana banjir di Kabupaten Aceh Selatan, Selasa (18/12/2018).
“Bulan lalu kita sudah melakukan pertemuan dengan para pemangku kebijakan terkait, tenaga ahli, profesional dan perguruan tinggi. Saat ini kita sedang merencanakan penanganan banjir yang menyeluruh dan total, tidak lagi secara parsial dan sporadis lagi,” ujar Plt Gubernur.
Nova mengungkapkan, untuk menjalankan rencana penanggulanngan banjir yang komprehensif tersebut membutuhkan waktu pengerjaan yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, Plt Gubernur mengimbau kepada masyarakat yang selama ini terimbas banjir untuk dat bersabar sembari menunggu rencana penanggulangan banir tersbet terlaksana.
Proses ini tentu membutuhkan waktu, untuk perencanaan saja kita perkirakan memakan waktu hingga 2 tahun, pembangunan fisiknya mulai dari hulu hingga hilir mungkin bisa memakan waktu 7 hingga 10 tahun. Anggarannya juga cukup besar, bisa mencapai Rp10 triliun lebih. Hal ini sudah saya sampaikan kepada Bapak Presiden, saat beliau berkunjung ke Aceh, Jum’at lalu,” ungkap Nova.
Nova menambahkan, sumber pendanaan proyek penanggulanngan banjir tersebut bisa bersumber dari mana saja, baik pinjaman luar negeri, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), APBA maupun APBK dan sumber pendanaan lain.
“Kita tentu berharap, pada saatnya nanti anak cucu kita tidak lagi mengalami banjir seperti saat ini. namun untuk menunggu rencana itu terwujud, maka penanganan sporadis seperti ini tetap harus kita lakukan, sembari terus mengkampanyekan budaya sadar bencana kepada masyarakat,” imbuh Nova.
Dalam kunjungannya ke beberapa lokasi banjir di Aceh Selatan, Plt Gubernur Aceh turut didampingi oleh Kepala Pelaksana BPBA T Dadek Kaepala Dinas Sosial Aceh Al-Hudri serta didampingi Sekda Aceh Selatan dan Kapolres Aceh Selatan.
Plt Gubernur dan rombongan sempat berkunjung ke posko pengungsian Brimob Aceh. posko ini menampung menampung sebanyak 66 KK atau 255 jiwa pengungsi yang terdiri atas bayi 31 jiwa, Lansia 14 jiwa, Ibu Menyusui 13 jiwa dan Ibu Hamil 2 jiwa. Pengungsi di posko ini berasal dari Gampong Ie Jeureuneh Kecamatan Trumon Tengah.
Di lokasi ini Dinas Sosial dibantu oleh BPBA dan Tagana mendirikan dapur umum yang dikoordinir oleh 30 personil Tagana yang berjaga bergantian. Selanjutnya, Plt Gubernur dan rombongan juga meninjau korban banjir di Gampong Cot Bayu Trumon Tengah.
Mengendarai perahu karet, Plt Gubernur Aceh dan rombongan berhasil menembus banjir setinggi 1,5 meter untuk bertemu dengan masyarakat yang bertahan di rumah mereka. Sebanyak 173 KK atau 688 jiwa masyarakat Cot Bayu terdampak banjir. Namun karena sudah terbiasa, masyarakat memilih bertahan di rumah sembari menunggu air surut.
Di kawasan ini, banjir telah terjadi sejak seminggu. Hal ini berimbas pada terhentinya proses belajar mengajar di salah satu sekolah dasar di kawasan tersebut karena seluruh bangunan sekolah tergenang banjir. Untuk memenuhi kebtuhan makan dan kesehatan sehari-hari, masyarakat di mendirikan dapur umum mandiri yang seluruh bahannya dipasok oleh Dinas Sosial Aceh.
Untuk berjaga-jaga jika suatu waktu membutuhkan proses evakuasi cepat, sebanyak 3 unit perahu karet disiagakan di lokasi bencana.
Plt Gubernur Aceh berharap masyarakat bersabar dan tetap siaga menghadapi bencana banjir yang intensitasnya semakin sering.
“Jika masa sebelumnya setahun sekali namun beberapa tahun terakhir banjir bahkan terjadi hingga dua kali setahun. Hal ini di perparah lagi jika terjadi banjir kiriman dari Aceh Tenggara. Kami harap masyarakat tetap bersabar dan siaga dalam menghadapi bencana. Kami juga berharap dukungan dari masyarakat agar rencana besar penanggulangan banjir yang menyeluruh dapat segera terealisasi,” pungkas Pt Gubernur Aceh. (Ngah)