Aturan itu, kata Rudiantara, berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Kominfo Nomor 21 Tahun 2017.
“Ada yang mereka pakai simcard disimpan kalau mau beli promo habis, beli lagi. Kalau ada 300 juta dan real hanya 175 juta, jadi rata-rata orang punya dua simcard, kita toleransi,” kata Rudiantara kemarin di Jakarta.
Kendati, kata Rudiantara, pihaknya tidak melarang pengguna yang ingin memiliki lebih dari tiga operator selular yang sama atau berbeda. Namun, berdasarkan Permen Kominfo Nomor 21 Tahun 2017, pengguna harus mendatangi langsung gerai layanan operator seluler.
“Mungkin buat bisnis bagus-bagus aja, tapi untuk verifikasinya dapat dilakukan digerai untuk nomor keempat dan seterusnya,” ujar dia.
Rudiantara menyebutkan, untuk kerahasiaan data oleh operator sudah diatur juga di Undang-Undang Telekomunikasi. Sehingga, apabila terdapat pelanggaran akan ada sanksi tegas.
“Berdasarkan Peraturan Menteri tentang pribadi, kalau terjadi katakanlah pelanggaran, itu sanksi administrasi bisa sampai dicabut izinnya,” kata Rudiantara.
Rudiantara mengingatkan kepada masyarakat agar segera mendaftar ulang kartu selular prabayar, yang menurutnya tidak sampai memakan waktu satu menit.
Rudiantara menjelaskan, registrasi kartu prabayar dapat menurunkan tawaran negatif yang diterima masyarakat melalui layanan pesan singkat atau SMS, yang selama ini mengganggu pengguna ponsel.
Tak hanya itu, Rudiantara juga mengingatkan tanpa registrasi akan ada pemblokiran secara bertahap mulai 28 Februari 2018. Sehingga kegiatan untuk bermedia sosial masyarakat akan terhambat. [ToA]