SABANG | ToA –Credit Suisse’s Global Wealth Reporth tahun 2016, mencatat satu persen orang terkaya di Indonesia, menguasai 49,3 persen kemakmuran secara nasional. Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negara berperingkat ke-4 dengan tingkat kesenjangan ekonomi tertinggi di dunia. Di atas Indonesia ada tercatat negara Russia, India dan Thailand.
Prof. Rokhmin Dahuri, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, memaparkan kondisi kesenjangan sosial di Indonesia dan dunia. Di mana, kekayaan 4 orang dengan harta US$ 25 miliar atau 335 trilun, sama dengan total keyaan 100 juta orang miskin. Data yang dikutip Prof. Rokhmin dari Oxfam, itu setara dengan 40 persen penduduk Indonesia.
“Sekitar 0,2 persen penduduk terkaya Indonesia juga menguasai 66 persen luas lahan nasional,” kata Prof. Rokmin di Sabang, Kamis 30/11/2017, kemarin.
Dari 100 persen luas daratan di Indonesia, papar Duta Besar Kehormatan Jeju Island, Korea Selatan itu, hampir keseluruhannya dikuasai oleh konglomerat nasional dan asing. “175 juta hektar atau 93 persen luas daratan dikuasai konglomerat,” kata Prof. Rokhmin. []