Banda Aceh | ToA — Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El-Madny menghadiri HAUL ke-8 Abuya Syeikh Adnan Mahmud atau Nek Abu pada Selasa (01/10) di Komplek Dayah Ashabul Yamin, Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan.
Usamah bersama rombongannya tiba sekitar pukul 09.15 WIB dan disambut hangat Waled Marhaban Bakongan. Turut hadir sejumlah kharismatik, antara lain Abon Kutafajar dan seluruh pimpinan Dayah di wilayah Kabupaten Aceh Selatan dan ABDYA.
Mantan Ketua Alumni Dayah Ashabul Yamin yang tergabung dalam IKADAS (Ikatan Keluarga Alumni Dayah Ashabul Yamin) Muhammad Rasyid dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny yang telah berhadir di acara HAUL Nek Abu ke-8.
“Ini adalah bentuk komunikasi dan dukungan antara Pemerintah Aceh dan Kalangan Dayah. Untuk itu, kami berharap ke depan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh terus memberikan dukungan baik moril maupun materiil,” ujar Muhammad Rasyid.
Dalam kesempatan HAUL Ke-8 ini, juga dilaksanakan musyawarah mufakat dalam memilih Ketua Alumni baru yang diamanahkan kepada Tgk Syafrizal.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El-Madny dalam sambutannya mengatakan Dinas Pendidikan Dayah Aceh mempunyai tugas melaksanakan tugas umum dan khusus Pemerintah Aceh dan pembangunan bidang pelaksanaan pendidikan Dayah. Menurutnya, salah satu fungsi dari Dinas Pendidikan Dayah Aceh adalah melakukan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait lainnya dibidang pendidikan dayah.
“Tugas khusus adalah melakukan Silaturrahmi dengan para Ulama dan Pimpinan Dayah di seluruh Aceh, makanya saya sangat senang ketika mendapat perintah dari Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk dapat berhadir ditengah-tengah para ulama hari ini,” ujar Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny.
Pada kesempatan itu, kadis bersarung ini ikut memotivasi para pimpinan dayah yang berhadir dalam acara HAUL untuk dapat mencontoh dayah Ashabul Yamin dalam hal kebersihan dan kerapian dayah. Selain itu, tambah Usamah, para pimpinan dayah juga terus melakukan terobosan dan inovasi baru untuk perkembangan dan kemajuan dayah.
“Namun setiap terobosan yang dilakukan di dayah, tetap tidak meninggalkan tradisi-tradisi dayah yang sudah lazim kita lakukan dalam lingkungan dayah selama ini. Dayah adalah benteng terakhir penjaga prinsip Ahlul Sunnah wal jamaah dan mazhab syafi’i,” ujar Usamah El Madny.
Menurutnya, dayah-dayah di Aceh dari segi pengkaderan ulama, tidak diragukan lagi. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya sejumlah ulama besar. Usamah menambahkan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah hanya bertugas memoles casing/kulit dengan manhaj yang makruf dalam aswaja.
“Memelihara khazanah lama yang baik dan mengambil pembaharuan yang lebih baik.” tutupnya.[]