Foto: Mardha/ToA |
Takengon | ToA – Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah secara resmi membuka Festival Panen Kopi di Desa Gunung Suku, Kecamatan Lut Tawar, Takengon, Sabtu (16/12/2017). Pembukaan festival tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Nova Iriansyah bersama Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin serta sejumlah pejabat lainnya.
Nova Iriansyah bersama Nasaruddin tiba di Desa Gunung Suku sekitar pukul 16.30 dan disambut oleh Rege Desa Gunung Suku, Camat Lut Tawar, serta masyarakat. Nova kemudian berjalan kaki ke lokasi acara, disana Nova di tepung tawari dan disambut dengan tarian guel.
Di lokasi Acara, Nova bersama para tamu lainnya di suguhi Kopi Arabica oleh Duta Kopi Gayo dan Duta Kopi Indonesia. Meskipun pembukaan festival kopi berlangsung sederhana, namun tidak mengurangi kemeriahan festival rakyat tersebut.
Dalam sambutannya, Nova mengatakan, kegiatan festival panen kopi merupakan sebuah kreatifitas masyarakat yang patut dibanggakan. Hal ini karena industri pariwisata akan tumbuh dari kebudayaan-kebudayaan masyarakat, ekonomi masyarakat, sosial dan sebagainya.
“Kampung ini adalah salah satunya, yang mencoba menggagas kreatifitas masyarakat, dan sentranya adalah kopi,” ujar Nova.
Namun demikian lanjut Nova, hal yang paling utama dari festival itu adalah bagaimana kopi dikelola, dikendalikan dengan perspektif kebersamaan, ekonomi kreatif, kebudayaan dan pariwisata.
“Kebetulan kawasan disini sangat mendukung, ada danau, ada gunung, ada perkebunan, sawah dan sebagainya,” kata Nova.
Pemerintah Aceh kata Nova sangat mendukung skema pariwisata seperti festival panen kopi, karena selain sebagai wisata, dengan adanya kebersamaan masyarakat, berbagai masalah bisa diselesaikan, baik itu masalah sosial, masalah ekonomi dan lingkungan.
Pada kesempatan tersebut, Nova menyampaikan bahwa, kopi gayo berbeda dengan kopi lainnya. Hal ini dikarenakan masyarakat hanya menggunakan pupuk organik.
Selain itu lanjut Nova, semua kebun kopi di tanah gayo adalah milik masyarakat dan tidak ada pengusaha swasta yang membuka kebun kopi di daerah tersebut.
Saat ini kata Nova, kopi Arabica sudah lebih populer dibandingkan rebusta sehingga menjadi sebuah peluang bagi masyarakat yang mengembangkan kopi Arabica di tanah gayo.
Nova juga menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat sudah mencanangkan percepatan pengembangan kawasan khusus Gayo-Alas.
“InsyaAllah bulan September 2018, melalui Kementrian akan diadakan Gato Alas Mountain International Festival dimana nanti akan digelar agro industry, pariwisata, kebudayaan, bisnis, seminar dan berbagai kegiatan menarik lainnya,” kata Nova.
Nova mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Bupati Aceh Tengah dan Bupati lainya di wilayah Gayo-Alas serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membahas berbagai persiapan dan perencanaan kegiatan tersebut. [ToA/Rilis]