Foto : Zul | ToA
|
ToA | Banda Aceh – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan arah pembangunan strategis Aceh dalam seminar tata kelola pemerintahan tahun 2018, di Gedung Olah Seni Takengon Aceh Tengah, Jumat 30/11/2018. Salah satu arah pembangunan itu adalah pembangunan reformasi birokrasi, serta peningkatan tatakelola dan pelayanan publik. Di mana, tata kelola pemerintahan merupakan sesuatu yang harus didukung dengan intelegensi tinggi dan beritegritas.
Sejak dilantik bersama Gubernur Irwandi pada Juli 2017 lalu, telah banyak inovasi lahir seperti turunnya secara perlahan angka kemiskinan di Aceh dan meningkatnya indeks pembangunan manusia. Rapor baik itu, kata Nova menjadi tanggung jawab semua pemangku kebijakan di pemerintahan, untuk terus ditingkatkan.
“Kerja birokrasi dan kepegawaian dengan tata kelola pemerintahan yang baik akan membuat rakyat sejahtera,” kata Nova dalam paparan materinya. “Terus berinovasi memperbaiki cacatan yang menjadi indikator pembangunan,” ujarnya.
Bukan sebatas reformasi birokrasi, ada beberapa arah pembangunan lain, kata Nova, yang penting dilakukan. Misal saja pemuatan nilai-nilai keislaman dan budaya keacehan serta keberlanjutan perdamaian di Aceh. Beberapa hal ini harus dikelola dengan baik oleh pemerintah sebagai pemangku kepentingan.
Selanjutnya, kata Nova, adalah ketersediaan dan ketahanan energi yang saat ini menjadi masalah global. Konteks saat ini, ujar Nova adalah ketahanan ketersediaan energi terbarukan. Karenanya, butuh inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk mewujudkannya.
Selain itu, lanjut Nova, adalah pemanfaatan data yang berkualitas dan terpusat serta terintegrasi. Data yang terintegrasi adalah kunci suksesnya perencanaan dan pembangunan. Karenanya, ia meminta pemerintah daerah untuk menyamakan visi terhadap karakteristik data dalam menjalankan roda pembangunan.
Nova menyebutkan, seminar untuk membangun konsepsi untuk menghasilkan perencanaan tersebut sangat penting. Lewat seminar tersebut akan lahir kebijakan terbaik yang bisa diaplikasikan di lapangan.
“Harapan saya lewat seminar ini akan lahir sebuah langkah kebijakan untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan di Aceh,” kata Nova.
Sementara itu, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, mengharapkan seminar tatakelola pemerintah tersebut bisa melahirkan rekomendasi yang bisa memberikan manfaat besar pada peningkatan layanan publik.
“Semoga bisa terbangun diskusi konstruktif dan kita bisa mencari solusi bersama atas berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan,” kata Shabela.
Kepada Plt. Gubernur, Shabela Abubakar mengharapkan pemerintah Aceh memberikan perhatian dalam pengelolaan danau laut tawar. Aliran danau yang mengaliri aliran sungai bagi PLTU Peusangan 1 dan 2 itu diharapkan bisa mengcover beberapa wilayah di Aceh dan juga menjadi lokomotif wisata di Aceh Tengah.
Saat ini, kata Shabela, danau laut tawar mulai tercemar, di mana banyak sampah yang menumpuk di dasar danau dan ikan dilaporkan juga teracuni. Beberapa spesies ikan di sana disebut juga mulai menghilang. Kondisi memprihatinkan itu disebut berdampak pada beberapa daerah yang dialiri oleh air danau laut tawar.