Foto : Saiful Azmi/Humas Aceh |
Dalam sambutannya, Dyah Erti menyampaikan bahwa Aceh merupakan salah satu daerah yang paling gigih melawan penjajahan kolonial belanda, dan telah melahirkan banyak pahlawan-pahlawan nasional, termasuk juga pahlawan perempuan.
Dari diantara sekian banyak pahlawan perempuan kata Dyah, ada dua nama yang akrab di telinga banyak orang, Yaitu: Cut Nyak Dhien dan Laksamana Keumalahayati.
“Beliau berdua adalah sosok perempuan yang luar biasa, yang berjuang demi kebenaran dengan terlibat langsung ke dalam kancah perang. Mereka tidak hanya memberi komando di belakang pasukan, tetapi langsung memimpin pasukan di garis depan,” ujar Dyah.
Dyah mengatakan, Tjut Njak Dhien, Laksamana Malahayati, dan ribuan Pahlawan Perempuan Aceh adalah simbol perjuangan rakyat Aceh yang rela berkorban nyawa untuk agama dan bangsanya.
“Sebagai orang Aceh, semangat berjuang ini harus kita pertahankan sampai kapanpun dan menunjukkan kepada dunia, bahwa semangat Cut Nyak Dhien tidak pernah luntur dari bangsa Aceh,” kata Dyah.
Darwati juga menyampaikan bahwa Keumalahayati juga telah di anugerabj gelar pahlawan nasional melalui keputusan Presiden yang ditandatangani pada tanggal 6 November 2017.
“Penganugerahan gelar pahlawan nasional ini, tentu harus kita syukuri, dengan cara meneladani kegigihan perjuangan Laksamana Malahayati dalam membela tanah tumpah darahnya,” ujar Dyah.
Dyah berharap spirit kepahlawanan Laksamana Keumalahayati, Cut Nyak Dhien, dan para pahlawan Aceh lainnya, dapat tertanam pada setiap generasi Aceh, sehingga gerak pembangunan Aceh di masa mendatang akan semakin maju dan berkembang.
Pada kesempatan tersebut, Dyah juga tidak lupa menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada pengurus Laskar Tjut Njak Dhien Aceh yang telah menggagas kegiatan Peringatan 109 Tahun Wafatnya Tjut Njak Dhien, dan Sosialisasi Sosok Pahlawan Nasional Laksamana Malahayati.
“Semoga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan kita terhadap pahlawan bangsa, sehingga dengan semangat dan kecintaan tersebut, tiaptiap kita bisa menjelma menjadi ‘pahlawan’ bagi pembangunan Aceh, yang kita cintai ini” kata Dyah. [Rilis]