Kapal Republik Indonesia saat bersandar di Teluk Sabang, Jumat 01/12/2017. Foto: Emha/ToA |
SABANG | ToA – Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menginginkan Sail Sabang tidak hanya sekedar pesta rakyat. Lebih dari pada itu, Sail Sabang haruslah menjadi kerja nyata, yang pada akhirnya akan berkesinambungan dan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Ada tiga hasil utama turunan Sail Sabang, yaitu Regatta Sapula, Freedive Internasional Competition dan Aqua Culture.
Regatta Sapula adalah agenda tahunan kepariwisataan yang akan berlangsung di segi tiga emas kepariwisataan Asia Tenggara yaitu Sabang – Phuket – Langkawi. Sementara “freediving juga akan dilangsungkan setiap tahunnya,” kata Manpar Arief Yahya, Jumat 01/12/2017 di Sabang.
Untuk diketahui, lautan di pulau Sabang sangat cocok untuk pecinta olahraga selam tanpa alat ini. Di mana, para penyelam hanya berpindah 50 hingga 100 meter dari bibir pantai untuk bisa nyemplung dengan kedalaman yang mencapai 100 meter lebih.
Hasil selanjutnya, kata Menpar, adalah Aqua Culture. Di mana akan dipasangkan 8 jaring keramba apung selebar 50 meter. Per jaringnya akan ditabur 120 ribu bibit ikan kakap putih hasil budidaya. “Nilai ekonominya 1,33 triliun dolar. 14 kali lebih besar dari hasil ikan tangkap,” kata Menpar. Artinya, dalam satu keramba akan menghasilkan 120 ton per sekali panen.
“Sail Sabang melambangkan dua industri. Wisata dan perikanan,” kata Menpar pada pekan lalu. [ToA]