ToA | Ist |
ToA | Banda Aceh – Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati, menutup secara resmi Seminar Internasional Pendidikan Anak Usia Dini 2018, yang mengangkat tema ‘The Roles of Parents in Shaping Children’s Characters’, yang diselenggarakan sejak kemarin (Senin, 3/12) di Anjong Mon Mata, Selasa (4/12/2018) pagi.
Dalam sambutannya, wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dekranasda Aceh itu berharap sejumlah narasumber internasional yang dihadirkan dapat memberikan cara pandang baru kepada para peserta, sehingga dapat diaplikasikan saat kembali ke daerah masing-masing.
“Semoga para narasumber yang dihadirkan membuat para peserta mendapatkan ilmu dan masukan, yang dapat diaplikasikan sekembali ke daerah masing-masing. Mudah-mudahan kita mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini. Insya Allah, di masa mendatang kita akan buat kegiatan ini lebih baik lagi,” ujar Dosen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah itu.
Sementara itu, saat menyampaikan materinya yang berjudul Introducing Science, Technology, Engineering and Math (STEM) from Early Childhood Education, Dyah Erti mengingatkan bahwa Ibu muda di era milenial memiliki tantangan lebih berat dalam mendidik anak.
“Ibu-ibu muda milenial memiliki tantangan yang lebih berat, gadget menjadi salah satu faktor yang menghalangi ibu muda membimbing anak-anaknya menyalurkan minat, bahkan dalam beberapa kasus banyak ibu yang lebih fokus pada gadget dan sosmed dari pada anak. Saat saya menjadi ibu muda gadget belum ada, jadi kami bisa lebih fokus membimbing anak. Ini tentu menjadi tantangan para ibu saat ini,” ujar Dyah Erti.
Di sisi lain, sambung Dyah, anak-anak era milenial tidak bisa dijauhkan dari gadget, karena tuntutan dunia pendidikan dewasa ini justru menuntut anak didik untuk memahami atau melek teknologi.
“Sebagai contoh, jika di masa lalu para mahasiswa teknik arsitektur harus memiliki kemampuan menggambar di media kertas, saat ini para mahasiswa dituntut untuk mengerti dan memahami cara menggunakan autocad. Nah, autocad itu hanya dapat dioperasikan dengan menggunakan gadget. Di sinilah tantanganya para ibu milenial, mereka justru dituntut untuk mampu memperkenalkan sisi positif gadget kepada anak-anak,” kata Dyah Erti.
Seremonial penutupan seminar di akhiri dengan poto bersama dan pemberian cinderamata. (Ngah)