Takengon | ToA – Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, membuka Takengon Rafting Festival 2018, yang dilangsungkan di Sungai Peusangan Lukop Badak, Sabtu 15 September 2018. Arung Jeram yang masuk dalam agenda GAMIFest itu diharapkan bisa menjadi destinasi wisata baru yang membawa dampak perekonomian bagi masyarakat setempat.
“Potensi luar biasa ini harus kita jaga bersama. Wisata ini bisa harus bisa membawa dampak ekonomi bagi masyarakat,” kata Dyah Erti.
Jumat (14/09) kemarin, Dyah sudah menjajal arus sungai Peusangan saat mencoba track rafting sejauh 4,5 kilometer. Ia memuji wisata air itu dan dianggap cocok untuk dijadikan wahana wisata keluarga. “Alam Gayo ini tiada duanya,” kata Dyah.
Ia menyebutkan akan mengajak serta para tetamu dari luar serta anggota DPR RI untuk menjajal arung jeram di Takengon itu, sehingga daya ledak pariwisatanya bisa lebih luas.
Kepada para masyarakat dan pengelola rafting, Dyah mengimbau menjaga kebersihan alur sungai. Selainnya, para ibu PKK di Aceh Tengah diminta mendandani pinggiran sungai dengan bunga-bunga cantik sehingga menambah keindahan alur sungai yang bermuara ke Aceh Utara itu.
Sementara Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Tengah, Muhammad Amru, memberi apresiasi atas terselenggaranya event arung jeram dalam Gayo Alas Mountain Internasional Festival (GAMIFest). Olahraga penuh tantangan itu, kata Amru, bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
Amru menyebutkan para pecinta arung jeram merupakan agen pelestarian lingkungan hidup. Karenanya, ia mengajak seluruh pecinta olahraga air itu merawat alam dan memperbanyak menanam pohon untuk menjaga terawatnya debit air.
Takengon Rafting menjadi salah satu kegiatan yang dilombakan pada GAMIFest 2018. Jalur sungai Peusangan di Takengon itu masih kurang deras dibanding dengan sungai Alas di Kutacane Aceh Tenggara. Karenanya Amru mengajak semua pecinta olahraga air itu juga berpartisipasi dalam rafting di sungai Alas pada Oktober mendatang.
“Rafting lebih sangar lagi nanti di Aceh Tenggara. Setelah dari sini ayo sama-sama kita ramaikan yang di sana,” kata Amru.
Amru mengharapkan, event GAMIFest yang melibatkan Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara itu diharapkan bisa membuat Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keppres. Keputusan dimaksud adalah Keppres membentuk Badan Pengembangan Kawasan Tengah Aceh.
Khalisuddin, Ketua Panitia Takengon Rafting Festival mengatakan, perlombaan arung jeram dalam rangka GAMIFest 2018, merupakan hajatan pertama pihaknya sebagai pengelola arung jeram di Aceh Tengah.
“Hingga penutupan pendaftaran, ada 58 tim yang mendaftar,” kata Khalisuddin. Ia melaporkan masih banyak tim yang belakangan juga hendak mendaftar, meski pendaftaran lomba telah ditutup. “Banyak yang komplain saat ditutup.”
Khalisuddin yang juga ketua FAJI Aceh Tengah, menyebutkan wahana itu dibuka pada 11 November oleh mereka yang aktif dalam olahraga di Aceh Tengah. Kehadiran wahana air itu telah memberi stimulus bagi warga sekitar. Saat ini, sudah ada warga yang berdagang dan menikmati kehadiran arung jeram itu. [ToA ]