ToA | Ist |
Banda Aceh – Duta Wisata bukan semata mengandalkan keunggulan fisik, kecantikan dari dalam serta kecerdasan intelektual seorang duta sangat diperlukan, sehingga segala yang dilakukan oleh seorang duta mampu menjadi contoh, menginspirasi dan menggerakkan masyarakat, terutama dalam membangkitkan potensi wisata suatu daerah.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dekranasda Aceh Dyah Erti Idawati, saat menerima audiensi Duta Wisata dari 23 kabupaten/kota se-Aceh yang akan mengikuti pemilihan Duta Wisata Aceh, malam ini di Auditorium Academic Center Dayyan Dawood, Sabtu (27/10/2018).
“Duta wisata adalah contoh, di era milenial saat ini kecantikan fisik tidaklah cukup, jangan hanya covernya saja yang baik tetapi dalamnya juga harus baik. Para peserta harus memanfaatkan ajang ini untuk menggali serta mengasah kemampuan diri, sehingga saat kembali ke daerah masing-masing nanti mampu menginspirasi, menggerakkan serta memberikan sumbangsih bagi gampong masing-masing,” ujar Dyah Erti.
Dalam kesempatan tersebut, Dyah Erti memberi contoh keuletan masyarakat Gampong Bur Telege di pedalaman Aceh Tengah yang mampu memanfaatkan potensi pariwisata di gampong tersebut.
“Dalam konteks lokal, keuletan masyarakat Bur Telege adalah contoh yang layak ditiru. Ditingkat nasional, tentu Bali layak ditiru dalam konteks pengembangan desa wisatanya. Bagaimana mereka mampu menghasilkan pendapatan gampong hingga miliaran rupiah dari kearifan lokal dan adat istiadat gampong yang terus mereka pertahankan dan dijadikan sebagai objek dan atraksi wisata unggulan,” kata Dosen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah itu.
Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua TP PKK Aceh ini juga mengajak semua peserta untuk mulai merenungkan, apa saja yang telah dilakukan untuk kemajuan gampongnya, serta apa yang akan dilakukan setelah ajang Pemilihan Duta Wisata Aceh ini usai.
“Apa kontribusi terkecil kita untuk gampong? Mulai saat ini berhentilah bercita-cita memajukan dan mensejahterakan Indonesia. Mari merajut mimpi kecil mensejahterakan gampong karena jika seluruh gampong menjadi sejahtera, maka disaat itulah Indonesia menjadi negara yang sejahtera. Mari membangun gampong masing-masing untuk mewujudkan kesejahteraan Indonesia,” imbau Dyah Erti.
Dalam sambutannya, Dyah Erti juga mengimbau para peserta untuk mengkampanyekan pengolahan sampah dengan metode 3R, yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. Menurut Dyah Erti, konsep 3R selain mampu meminimalisir sampah juga mampu menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Selain itu, Dyah Erti juga berpesan kepada para peserta untuk bijak menggunakan media sosial, tidak mudah terprovokasi dan turut menyebarkan hoax tetapi justru mampu menangkal hoax dan menggunakan medsos untuk kegiatan positif lainnya.
Diakhir sambutannya, Dyah Erti kembali menegaskan tugas berat para Duta Wisata, terutama saat ajang pemilihan selesai dilaksanakan. “Apapun hasil malam ini, kalian semua adalah juara, kalian semua adalah Duta Wisata Aceh, duta yang harus menjadi contoh dan menginspirasi masyarakat Aceh,” pungkas Dyah Erti.
Dalam kegiatan tersebut, para Duta Wisata turut didampingi oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Amiruddin serta sejumlah staf Disbudpar Aceh lainnya. Usai foto bersama, para peserta langsung melakukan city tour ke sejumlah objek wisata, di seputaran Banda Aceh dan Aceh Besar. (Rilis)