SABANG | ToA — Irwandi Yusuf, mengutip beberapa keterangan rekannya tentang Sabang. Kata mereka, Sabang adalah sekeping tanah dari surga.
“Keramahtamahan masyarakat dan kenikmatan kuliner disebut sebagai kenikmatan di taman eden,” kata Irwandi dalam Business Forum Jambore Iptek di Sabang, Kamis 30 November 2017.
Taman eden adalah taman surga yang diceritakan dalam kitab Injil, dan sepertinya teman Irwandi adalah bule asal luar negeri.
Namun demikian, ada sebuah permasalahan. “Sanitasinya seperti di neraka,” kata Irwandi.
Duh! Jika persoalan itu bukan hanya ada di Sabang, namun klasik terjadi di seluruh Aceh.
Sangking indahnya Sabang, teman gubernur itu menjanjikan untuk kembali lagi ke ‘taman surga’. Satu atau dua tahun lagi ia akan kembali. Menikmati kuliner dan keramahtamahan masyarakatnya.
“Tapi kami tidak berani membawa anak dan istri kami kalau sanitasinya masih seperti ini,” ujar Irwandi mengutip rekannya itu.
Persoalan sanitasi adalah suatu hal yang serius. Apalagi, rekan Irwandi mengatakan bahwa sanitasi menunjukkan kualitas bangsa. Hal itu, ujar Irwandi, membuat bangsa Indonesia dan Aceh khususnya patut merasa malu. Kalau belum pesing dan bau itu belum toilet kita,” kata Irwandi satir.
Harusnya ada standarisasi hingga ke persoalan toilet. Hal itu, kata Irwandi, adalah hal dasar yang bisa menjamin kenyamanan wisatawan.
Toh, wisatawan ke Sabang bukan hanya menikmati “surga”. Mereka butuh toilet yang bersih saat akan berjongkok. [ToA]