Foto: Dokumentasi Humas Setda Aceh |
BANDA ACEH | ToA – Ketua Dekranasda Aceh, Darwati A. Gani, mengajak seluruh perajin di Banda Aceh untuk lebih siap dengan datangnya arus wisatawan ke Aceh. Para wisatawan itu, kata Darwati adalah pelancong yang seusai berkunjung, akan memburu oleh-oleh khas Aceh.
Salah satu oleh-oleh yang diburu pelancong adalah hasil kerajinan. Karenanya, Darwati meminta agar perajin membuat produk dengan hasil terbaik.
“Perhatikan setiap desain, motif dan perpaduan warna harus mengikuti selera pasar,” kata Darwati saat meninjau kerajinan gampong sekaligus pembinaan masyarakat Gampong Doy Ulee Kareng, Sabtu 25 November 2017.
Selama ini, kata Darwati, ada sebuah permasalahan besar yang dihadapi para perajin di Aceh. Mereka kewalahan menghandle pembeli saat orderan yang ada terlalu banyak. Orderan berlebih membuat kerapian dari hasil kerajinan menjadi menurun.
“Tolong perhatikan setiap kerajinan tetap dibuat dengan hasil terbaik,” kata Darwati.
Darwati juga mengajak perempuan yang menjadi publik figur di Aceh untuk selalu menggunakan produk hasil kerajinan Aceh dalam setiap kegiatannya. Dengan demikian, semua hasil kerajinan Aceh bisa terkampanye dengan sendirinya.
Hasil kerajinan, ujar Darwati, merupakan salah satu penunjang pariwisata. Karena itu,
Khusus hasil kerajinan perempuan Gampong Doy, dinilai Darwati sudah sangat bagus. Namun demikian, Darwati mengatakan jika perajin harus lebih dulu melihat kebutuhan pasar. “Ada beberapa kerajinan yang warnanya masih terlalu mencolok,” katanya. Untuk itu, ia mengajak para ibu-ibu perajin untuk selalu melakukan survey pasar sehingga hasil kerajinan sesuai dengan kebutuhan para pembeli.
Samsudin, Keuchik Gampong Doy, mengatakan masyarakat Doy telah menghasilkan berbagai kerajinan rumah tangga mau pun industri. Di antara yang telah diproduksi adalah produk bordir, membuat tas, reparasi sofa dan juga jok mobil. “Kerajinan sofa Gampong Doy saat ini tengah mengerjakan reparasi jok kapal penyeberangan ke Sabang,” kata Samsudin.
Selain itu, lanjut Samsudin, ada juga kerajinan tempe yang merupakan produk unggulan Gampong Doy. Berbagai kerajinan itu, telah menambah pendapatan dari keluarga perajin.
Keuchik Gampong Doy berharap bantuan yang diberikan Dekranas Aceh bisa berkelanjutan. “Bimbingan ibu-ibu di Gampong Doy agar kami bisa berbuat lebih di kemudian hari,” kata Samsudin.
Sementara Wali kota Banda Aceh Aminullah Usman, mengatakan hidupnya ekonomi kreatif di Banda Aceh tentu sangat berguna untuk menambah tenaga kerja dan menurunkan angka kemiskinan.
Untuk memaksimalkan kegiatan ekonomi kerakyatan, Kota Banda Aceh akan memaripurnakan Qanun lembaga keuangan mikro syariah yang tujuannya memajukan ekonomi kerakyatan di Banda Aceh. “Harus diakui persoalan yang dialami oleh perajin rakyat adalah modal. Qanun ini adalah solusinya,” kata Aminullah.
Aminullah berharap Demranasda Aceh bisa menjadikan Gampong Doy sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif di Banda Aceh. Aminullah kemudian menyerahkan bantuan berupa 4 mesin jahit dan 1 unit mesin cangklung finishing. [ToA]