Banda Aceh – Asisten III Setda Aceh, Saidan Nafi, membuka Simposium Dokter Spesialis Ortopedi Traumatogi Indonesia, di Hermes Palace Hotel, Kamis 9 November 2017.
Saidan Nafi menyebutkan, penyakit ortopedi dan traumatogi tak lepas dari sistim kerangka tubuh dan tulang. Biasanya penyakit ini terjadi karena bawaan, usia dan pola hidup yang tidak sehat dan juga karena kecelakaan.
“Di Zainoel Abidin ada 5 pasien per hari yang berkaitan dengan traumatologi,” kata Saidan Nafi.
Dari data yang ada, di rumah sakit pemerintah itu, jumlah antrian bagi penderita penyakit ini mencapai 105 orang. Hal itu terjadi karena kurangnya jumlah dokter spesialis ortopedi dan traumatogi di Aceh.
Kondisi tersebut diperparah dengan angka kecelakaan yang tinggi di Aceh. Hal itu menjadikan para ahli ortopedi di Aceh sangat banyak menangani kasus kecelakaan.
Salah satu yang membutuhkan penanganan kasus itu adalah siku dan bahu. Penanganannya tentu rumit, karena banyak anyaman saraf di bagian bahu.
“Pertemuan ini sangat penting sebagai bagain dari peningkatan kapasitas dokter untuk saling berbagi ilmu,” kata Saidan.
Pemerintah Aceh, kata Saidan, sangat mendukung kegiatan tersebut dan berharap forum ilmiah seperti itu dapat lebih sering dilaksanakan. Apalagi, kata Saidan, Aceh memiliki keistimewaan dalam penanganan kesehatan bagi masyarakat.
“Kami berharap transformasi pengetahuan dapat terus berjalan agar keahlian dokter semakin meningkat sehingga pelayanan masyarakat semakin baik,” kata Saidan Nafi.
Apa yang dilakukan oleh para ahli kesehatan itu, kata Saidan, diharapkan bisa mensukseskan program pembangunan kesehatan yang dicanangkan Pemerintah Aceh melalui Aceh Hebat.[]