Ilustrasi |
Medan, TOA — Warga Jalan Makmur, Dusun Dahlia, Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menolak jenazah Ardial Ramadhan yaitu salah satu pelaku teror penyerangan di Markas Komando Polda Sumut. Mereka menolak jenazah tersebut disemayamkan dan dimakamkan daerah itu.
Daerah tersebut merupakan kampung kelahiran dan rumah orang tua dari Ardial Ramadhan. Aksi penolakan tersebut disampaikan warga dalam sebuah spanduk, tidak jauh dari rumah pelaku terduga teroris. Juga dituliskan tolak ISIS dan teroris di jalanan desa.
“Kami menolak keras jenazah AR dibawa ke sini untuk dimakamkan,” kata Kepala Dusun 5 Dahlia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sulisno kepada wartawan di rumah Kediaman Ardial Ramadhan, Sumut, Rabu, 28 Juni 2017?.
Penolakan jenazah tersebut menurut Sulisno sudah dikoordinasikan dengan pihak Kepolisian. Para warga tegas menolak keberadaan jenazah Ardial Ramadhan untuk disemayamkan di kampungnya.
“Warga sini menolak keras teroris di dusun saya dan ini juga sudah ditanggapi oleh pihak Kepolisian,” tuturnya.
Sementara, dari pantauan di rumah Ardial Ramadhan pada saat disemayamkan, penolakan warga juga masih tampak. Melalui spanduk besar dituliskan “Kami warga Dusun 5 menolak keras penguburan jenazah teroris!!!” dan “Tolak ISIS berantas terorisme”.
Tak hanya melalui spanduk, warga juga menuliskan kecaman penolakan tersebut di Jalan Makmur yang bertuliskan “Tolak ISIS, desa kami bukan desa teroris”.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, belasan personel Kepolisian disiagakan untuk melakukan penjagaan di sekitar rumah terduga teroris Ardial. Pada siang itu juga, jenazah pelaku teroris dikuburkan di tempat pemakaman umum tak jauh dari rumah orang tua Ardial Ramadhan.
Ardial Ramadhan tewas setelah ditembus timah panas senjata api milik anggota Brimob Polda Sumut.
Ardial Ramadhan bersama rekannya bernama Syawaludin Pakpahan melakukan penyerangan yang menewaskan anggota Polri yakni Ipda Anumerta Martua Sigalingging di Mapolda Sumut, Minggu 25 Juni 2017. Syawaludin ditembak di bagian pahanya dan masih dirawat di rumah Bhayakara Medan.
Densus 88 Antiteror bersama Polda Sumut sudah menetapkan 4 orang tersangka yakni, Ardial Ramadhan, Syawaludin Pakpahan, Hendry Pratama alias Boboy dan SPY. []
Sumber: Viva.co.id