Blangpidie | ToA – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Aceh Barat Daya (Abdya) menyatakan tersinggung dengan pernyataan Wahyu Candra, pria yang mengaku juru bicara LSM Koalisi Rakyat Bersatu (KRB), tentang besaran gaji Satpol PP yang disebut tidak manusiawi.
Pernyataan Wahyu yang mengatakan besaran gaji Satpol PP tidak manusiawi tersebut tersebar luas setelah dimuat sejumlah media.
Tak terima dengan pernyatan itu, puluhan personil Satpol PP yang dipimpin langsung oleh kepalanya, Riad akhirnya mendatangi Kantor KRB di Desa Kuta Tuha, Kecamatan Blangpidie untuk menjumpai Wahyu, Senin 16 Juli 2018.
Riad mempertanyakan perihal pernyataan Wahyu seperti yang dimuat di sejumlah media. Menurut Riad, petugas Satpol PP selama ini tidak bergaji dan yang mereka terima sebesar Rp 1.100.000 per bulannya adalah honorium. Namun para petugas tidak pernah mengeluh dengan jumlah tersebut.
“Petugas tidak pernah mengeluh tentang honorium yang selama ini mereka terima sebanyak Rp.1.100.000. Jadi jangan asal bunyi, cari tau dulu masalahnya apa,” kata Riad.
Menurutnya, honorium yang dibayar untuk Satpol PP sesuai dengan kemampuan daerah. Katanya, patut disyukuri bahwa honorium yang diterima petugas Satpol PP saat ini lebih besar dari honorium pegawai kontrak lainnya di kabupaten tersebut.
“Jadi yang tidak manusiawi apa. Ini kita pertanyakan sama dia (Wahyu). Jadi kalau dia tidak mengklarifikasi pernyataan itu melalui media kita akan ambil sikap,” ujar Riad.
Sementara juru bicara KRB, Wahyu Candra, saat berdialog dengan para petugas Satpol PP mengaku meminta maaf. Permintaan maaf juga akan disampaikan melalui media.
“Ini secara langsung saya meminta maaf, nanti melalui media juga akan kami sampaikan,” katanya. [] syam