Foto Suparta |
Banda Aceh, TOA — Ratusan penarik becak, sopir labi-labi dan taksi berunjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Aceh, Senin 16 Oktober 2017.
Mereka menolak keberadaan transportasi berbasis online di Aceh. “Khususnya Grab, Go-Jek dan Go Car,” bunyi salah satu poster yang diusung pendemo.
Keberadaan transportasi berbasis online dinilai dapat menjadi ancaman bagi keberlangsungan angkutan becak, labi-labi dan taxi.
Unjuk rasa tersebut dimulai sekitar pukul 10.00 Wib dan masih berlangsung hingga berita ini diturunkan pada pukul 11.00 Wib. Sejumlah polisi bersenjata lengkap ikut mengawal jalannya unjukrasa yang dipenuhi dengan orasi.
Namun begitu, keberadaan transportasi berbasis online di Aceh bisa dibilang mendapat sambutan yang cukup baik dari para konsumen. Sejumlah konsumen mengaku puas dengan sistim yang diterapkan transportasi berbasis online tersebut.
“Lebih cepat, mudah, nyaman dan gak pakek tawar-menawar harga,” ujar Oktiva, seorang pengguna Grap di Banda Aceh. []