Banda Aceh | ToA — Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (PPLH-SDA) Universitas Syiah Kuala menggelar pendidikan dan pelatihan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) angkatan XXI, yang dimulai sejak tanggal 2 – 16 Juli 2018 di Unsyiah, Banda Aceh. Diklat ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Unsyiah Prof. Dr. Ir. Marwan. (2/7).
Dalam sambutannya, Marwan mengatakan bahwa Unsyiah sangat mendukung diklat yang dilaksanakan oleh PPLH-SDA Ini. Sebab penyusunan laporan Amdal memang harus dilaksanakan secara profesional karena dampaknya sangat terkait dengan kehidupan masyarakat ataupun lingkungan.
“Kita sering mendengar laporan Amdal yang bermasalah, kita ingin hal seperti itu tidak terjadi lagi. Maka perlu ada pemahaman yang benar dan Amdal harus disusun secara profesional,” ujar Marwan.
Koordinator diklat yaitu Dr. Ir. Nasrul Arrahman menjelaskan, kegiatan ini terlaksana melalui kerja sama PPLH-SD Unsyiah dengan BPP-SDM Balai Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Adapun latar belakang diklat ini adalah karena terbatasnya pelaku atau penilai Amdal untuk provinsi Aceh.
Menurutnya, selama ini setiap pelatihan Amdal di kabupaten/kota provinsi Aceh maka SDM-nya harus di-supply dari Banda Aceh, khususnya Unsyiah. Untuk itulah, materi diklat yang akan disampaikan juga telah disesuaikan dengan Kurikulum Kementerian Lingkungan Hidup berdasarkan SK Kapusdiklat no.Kep-11/Pusdiklat/LH/11/ 2012.
“Maka Diklat ini dirasa sangat perlu dalam rangka memberikan pengetahuan dasar penyusunan dan penilaian Amdal sehingga mereka mampu memahami pengertian, proses dan manfaat Amdal, mampu memahami Identifikasi, Prakiraan, Evaluasi dan Mitigasi Dampak Lingkungan (IPEM dalam Amdal),” ungkapnya.
Ketua PPLH-SDA Unsyiah Prof. Dr. Ir. Mahidin mengatakan, diklat Amdal ini adalah salah satu upaya Unsyiah dalam mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan (Eco-Sustainable Development), yaitu dalam rangka pelayanan kepada pemangku kepentingan dan aktivitas pengabdian kepada masyarakat. Untuk merealisasikan hal tersebut maka tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas adalah syarat penting yang harus dipenuhi.
“Maka upaya peningkatan kualitas SDM ini harus terus dilakukan oleh pemerintah, dan Unsyiah sangat mendukung itu,” katanya.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 35 orang yang terdiri dari berbagai latar belakang. Di antaranya instansi Pemerintahan, perguruan tinggi, personal, dan Swasta antara lain dosen Unsyiah dan dosen perguruan tinggi aceh lainnya. Adapun pemateri yang hadir berasal dari dewan pakar atau tim pemateri dari Tim PPLH SDA Unsyiah, DLHK Provinsi , dan Pusdiklat SDM KLHK Jakarta.