Banda Aceh | ToA -Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyambut baik rencana perusahaan Conrad Petroleum untuk melakukan Joint Study di wilayah perairan Barat-Selatan Aceh, khususnya di blok Singkil dan blok Meulaboh.
“Investasi di Aceh akan disikapi dengan welcome,” ujar Nova Iriansyah saat menggelar pertemuan dengan pihak Conard Petroleum di rumah dinasnya, Banda Aceh, Rabu (7/8).
Conrad Petroleum merupakan perusahaan eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak dan gas bumi (migas) asal singapura dengan kantor pusat operasionalnya di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur meminta agar tahapan Join Study yang akan dilaksanakan oleh perusahaan tersebut dapat dilakukan degan terukur dan benar. Sebab, lanjut dia, aktivitas penambangan sumber daya alam sangat rentan dengan kerusakan lingkungan.
“zonasi dan tata ruang laut juga harus diperhatikan,” ujar Nova.
Selain itu, Nova berharap pertumbuhan ekonomi, turunnya angka kemiskinan, dan terserapnya lapangan kerja, dapat meningkat di Aceh apabila perusahaan tersebut akan beroperasi nantinya. Kemudian, ia juga berharap agar segala tahapan investasi yang dijalankan di Aceh dapat mematuhi peraturan yang berlaku.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdi Nur mengingatkan, agar Conrad melakukan koordinasi yang intens dengan semua stakeholder di Aceh. Sebab, lanjut dia, dalam proses pengembangan dan pemanfaatan minyak dan gas bumi, Aceh memiliki peraturan khusus yakni PP nomor 23 tahun 2015 tentang Minyak dan Gas Aceh.
Sementara itu, perwakilan Conrad Petroleum, Radian Zuhri Hartama, mengatakan pihaknya telah mengantongi izin dari Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) untuk melakukan Joint Study terhadap wilayah perairan Meulaboh sampai Singkil untuk menilai potensi minyak dan gas bumi di wilayah tersebut.
“Analisis dan evaluasi teknis ini meliputi penilaian ekonomi geologi, geofisika dan reservoir untuk kegiatan eksplorasi lanjutan,” ujar Radian.
Dalam melakukan Joint Study Assesment (JSA) tersebut, kata Radian, pihaknya saat ini ikut menggandeng Perguruan Tinggi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran dan Trisakti. Namun ke depan, sambung dia, Conrad juga akan melibatkan kampus lokal, yakni Universitas Syiah Kuala .
Untuk itu, saat proses Joint Study berlangsung, Unsyiah diharapkan dapat ikut bergabung melalui dua Perguruan tinggi tersebut. Dengan demikian akan adanya transfer knowledge yang bermanfaat bagi Unsyiah. Sehingga ke depan Unsyiah juga dapat menjadi salah satu kampus yang ditetapkan pemerintah sebagai rekanan Conrad.
Selain itu, kata Radian, apabila hasil identifikasi menunjukkan potensi positif, maka akan memungkinkan pihaknya untuk mengembangkan wilayah tersebut. “Untuk itu, Conard berharap adanya iklim investasi positif, seperti persiapan izin dan jaminan keamanan dari pemerintah,” ujar dia. []