Abdya – Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, yang juga Ketua Tim Pengendali dan Percepatan Kegiatan (P2K), menekankan pengerjaan Jalan Gayo Lues – Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya harus tuntas pada tahun 2020.
“Rencana akan kita lelang dalam waktu dekat ini,” ujar Dadek di sela kunjungan lapangan di perbatasan Gayo Lues – Babahrot untuk meninjau pembangunan jalan dari dana Otsus tahun anggaran 2019, Senin (25/11).
Pembangunan jalan di kawasan dengan ketinggian 3000 mdpl itu menggunakan dana APBA dengan nilai kontrak Rp. 19.34 miliar dengan panjang pengaspalan 3.9 kilometer.
Jalan Gayo Lues – Babahrot itu merupakan akses yang menghubunghkan Kabupaten Gayo Lues dengan Aceh Barat Daya. “Nantinya diharapkan dapat melancarkan arus transportasi barang hasil pertanian guna meningkatkan taraf perekonomian masyarakat,” ujar Dadek.
Jalan tersebut, lanjut Dadek, sama pentingnya dengan ruas jalan yang menghubungkan Pidie – Meulaboh sehingga arus transportasi kedua wilayah dapat berjalan dengan mulus.
Dadek menekankan pihak rekanan untuk menyelesaikan pengaspalan jalan tersebut pada 10 Desember 2019. “Saya akan datang lagi ke sini untuk memastikan aspal bisa selesai,” ujar Dadek.
Lebih lanjut Dadek juga menyarankan kepada Kabid Dinas PUPR Aceh Mawardi agar pada 2020 juga harus dibangun drainase untuk mengarahkan aliran air dari lereng bukit agar tidak menggerus aspal yang ada. Selain itu, jalan yang sudah sedikit berlubang akibat tonase truk pengangkutan material untuk segera diperbaiki.
“Pemerintah Aceh sedang berusaha agar APBA terutama dari dana otsus dapat dijalankan sesuai dengan visi dan misi Gubernur Aceh sehingga tranportasi wilayah tengah dengan pesisir Aceh dapat diakses dengan baik sehingga transportasi barang, orang dan hasil pertanian dapat meningkatkan perekonomin masyarakat.”
[16.59, 25/11/2019] Ibnu Hajar: Pemerintah Aceh Pacu Pembangunan 4 RS Regional
Aceh Selatan – Pemerintah Aceh terus memacu pembangunan empat Rumah Sakit Regional di Aceh untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Keempat RS Regional tersebut masing-masing terletak di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Tengah dan Kota Langsa.
Rumah Sakit Regional itu diharapkan dapat membantu kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh yang semakin sesak karena banyaknya pasien rujukan dari berbagai kabupaten/kota di Aceh.
“Semoga dengan adanya Rumah Sakit Regional tersebut dapat meningkatkan pelayanan kesehatan Aceh,” ujar Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, yang juga Ketua Tim Pengendali dan Percepatan Kegiatan (P2K) saat memantau pembangunan terakhir RSUD dr. Yulidin Away, Tapaktuan di Aceh Selatan, Senin (25/11).
Peninjauan pembangunan rumah sakit tersebut merupakan bagian dari evaluasi penyelesaian sejumlah paket pembangunan dari dana APBA Tahun 2019.
Dadek mengatakan, berdasarkan master plan yang telah dibuat, nantinya RSUD dr. Yulidin Away Tapaktuan akan berstatus Rumah Sakit Tipe-B dan menjadi satu-satunya rumah sakit rujukan regional yang membawahi tiga kabupaten/kota di bagian selatan Aceh.
Lebih lanjut, Dadek menjelaskan proyek tersebut direalisasikan secara bertahap, di mana untuk tahun 2019 sendiri mendapat kucuran dana Rp. 34.10 miliar. “Jika mendapatkan kucuran angggaran setiap tahunnya maka bangunan rumah sakit ini diperkirakan akan rampung pada tahun 2023 mendatang,” kata Dadek. []