Kerjasama Disbudpar Aceh dan LSP P2 Kebudayaan
BANDA ACEH– Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Nurlaila Hamjah, menegaskan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi untuk pekerja seni pertunjukan yang digelar pihaknya bekerjasama dengan LSP P2 Kebudayaan dilakukan secara berstandar dan terukur. Para Asesor yang terlibat dalam sertifikasi tersebut juga memiliki latar belakang yang berintegritas dan berlisensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
“Proses asesmen dilakukan secara ketat dan profesional berdasarkan standar yang telah ditetapkan BNSP, maka dalam tahap evaluasi ada peserta yang tidak bisa melanjutkan uji kompetensi karena tidak disiplin dan melanggar tata tertib pelatihan,” kata Nurlaila pada acara pelatihan dan sertifikasi profesi manajemen seni pertunjukan di Hotel Grand Nanggroe, Sabtu, (12/11/2022).
Nurlaila menjelaskan, setelah tiga hari mengikuti pelatihan, para peserta diasesmen awal terlebih dahulu sebelum masuk tahap sebagai calon asesi untuk dinyatakan layak atau tidak menerima sertifikasi kompetensi dari BNSP. Pada tahap evaluasi tersebut, peserta yang selama pelatihan tidak disiplin, sering absen, dan menunjukkan prilaku yang kurang mendukung tidak direkomendasikan ke tahap ujian kompetensi.
“Pelatihan ini berbeda dengan seminar biasa yang tidak mempermasalahkan pesertanya tidak disiplin saat mengikuti acara. Dalam pelatihan ini seluruh rangkaian dinilai, sebab peserta yang mendapatkan sertifikasi ini harus benar-benar berkompeten di bidang yang mereka pilih,” kata Nurlaila.
Nurlaila mengatakan, Disbudpar Aceh memberikan ruang yang cukup untuk pekerja seni pertunjukan di Aceh untuk maju melalui pelatihan berbasis kompetensi. Oleh sebab itulah, pelatihan tersebut menjadi bagian yang penting diikuti secara serius oleh peserta supaya mereka mempunyai kapasitas dan kompeten sesuai dengan bidang kerjanya.
“Tidak sembarang orang yang tidak sesuai standar dan kode etik bisa mendapatkan sertifikat BNSP, sebab asessor mengemban amanah dan tanggungjawab untuk menilai asesi sesuai kriteria tertentu,” kata Nurlaila.
Pekerja seni pertunjukan senang dapat pelatihan dan sertifikasi
Para pekerja seni pertunjukan mengaku senang dan antusias mengikuti pelatihan dan sertifikasi profesi yang digelar Disbudpar Aceh. Mereka menilai kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam mendukung karir dan pekerjaan para pelaku seni pertunjukan.
Hal tersebut salah satunya dirasakan oleh Nurmaida Atmaja, peserta skema pimpinan produksi pertunjukan. Ia mengatakan, ada begitu banyak manfaat yang didapatkannya selama empat hari mengikuti pelatihan profesi tersebut. Selain ilmu baru, dari kegiatan tersebut ia belajar banyak tentang cara pelaku seni pertunjukan bersosialisasi dengan masyarakat saat menggelar event.
“Kegiatan ini melegalkan apa yang kami kerjakan selama puluhan tahun terakhir,” kata perempuan yang akrab disapa Maida itu.
Maida mengatakan, ia sudah sejak tahun 1982 berkecimpung dalam dunia seni pertunjukan. Namun sejak saat itu sampai hari ini dirinya belum memiliki legalitas profesi terkait apapun yang menjadi pekerjaan dan karyanya di bidang seni.
“Hari ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara, yaitu Disbudpar Aceh, karena selama puluhan tahun berkecimpung dalam kesenian baru tahun ini kami bisa memiliki sertifikat yang bisa melegalkan apa yang kami perbuat selama ini,” kata Maida.
Maida berharap, para peserta yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi tersebut dapat diprioritaskan untuk dilibatkan dalam setiap event yang digelar Disbudpar Aceh.
“Peserta yang mengikuti kegiatan ini sudah mendapatkan banyak ilmu yang bisa diterapkan untuk mendukung even seni pertunjukan yang digelar pemerintah,” kata Maida.
Hal senada juga disampaikan Samsuri, peserta bidang juri permusikan. Ia merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan dan sertifikasi tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut sangat penting untuk melegalkan dan meyakinkan masyarakat bahwa mereka memiliki kompetensi yang berkualitas di bidang pekerjaan yang mereka tekuni.
“Jadi sangat berterimakasih sekali Disbudpar menggelar event ini dan harapannya ke depannya lebih banyak lagi event sertifikasi di cabang seni yang lain,” kata Samsuri.
Samsuri mengaku banyak hal baru yang didapatkannya. Ia mengatakan, setelah pelatihan tersebut berbagai kendala yang dihadapinya selama ini dapat diatasi melalui diskusi dan penyamaan persepsi dari berbagai narasumber. [•]