Blangpidie | ToA – Mulut Kuala Pulau Kayu di Desa Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami pendangkalan sejak dua minggu terakhir.
Akibatnya, puluhan unit boat ikan atau boat pukat para nelayan yang sudah terparkir di mulut kuala itu sejak sebelum lebaran Idul Fitri hingga saat ini belum kunjung bisa melaut.
Kondisi ini dikeluhkan para nelayan yang menjadikan lokasi itu tempat parkir boat. Ini karena mereka tidak bisa mencari nafkah seperti sediakala lantaran boat tidak bisa keluar dari kuala.
“Ada beberapa boat nelayan yang mengalami kerusakan lantaran memberanikan diri untuk menerobos, sehingga baling-baling boat patah,” kata Rizalul Akmal, salah satu nelayan warga Palak Karambil Kecamatan Susoh, Rabu 27 Juni 2018 di lokasi Kuala.
Parahnya lagi, sebagian boat para nelayan sudah mengisi beberapa ton es untuk kebutuhan melaut dan akan mengalami kerugian besar jika tidak segera digunakan karena akan mencair.
“Kita sangat berharap tindakan cepat dari pemerintah, karena akan sangat besar kerugian para nelayan kalau es mencair,” sebutnya.
Menurutnya, pendangkalan mulut kuala itu memang kerap terjadi sewaktu-waktu, dan para nelayan baru bisa keluar masuk kuala di saat-saat tertentu saja atau saat kondisi air laut sedang pasang.
“Memang sering mendangkal. Kita kalau mau masuk boat dan keluar selalu tunggu air pasang dulu,” imbuhnya.
Ia berharap, pemerintah membuat tanggul sebelah kiri dari arah masuk muara dengan batu gajah seperti yang sudah dibuat di sebelah kanan, sehingga pedangkalan tidak terjadi lagi atau dengan tindakan lainnya dengan tujuan yang sama.
“Kalau untuk penanganan waktu lama harus mungkin dengan dibuat tanggul sampai ke laut (kiri dan kanan). Kalau teknisnya gimana baiknya sama pemerintah, kami berharap tidak lagi dangkal,” harapnya. [] syam