Sampai di Jerman
|
Sesaat kemudian, polisi Jerman berdatangan. Mereka melihat kami menunggu di pinggir jalan, dengan sekilas melihat penampilan , tas, pakaian serta kulit kami, maka tidak membutuhkan waktu lama untuk menyimpulkan bahwa kami memasuki Negara mereka secara illegal. Kami digelandang ke kantor polisi dekat Freilassing.
Selama tiga jam, seorang penerjemah menanyai kami, “Bagaimana kami bisa tahu cara masuk ke Jerman?”, “Apakah kami membayar seseorang ?”, “Ke mana kami ingin pergi di Jerman?” Tak lama kemudian, mereka membolehkan kami masuk ke Jerman. Kami dipakaikan gelang berwarna dan pada tengah malam kami dibawa ke kota Munich.
***
Dengan mata sembab, kupandangi wajah anak-anakku yang tertidur pulas. Kukabari suamiku dengan air mata yang bercucuran. Kami menangis bahagia. Tak lupa bersujud syukur. Aku menyadari kami sudah merasa aman, Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah, sang penguasa alam semesta. []
Written and Translated By Muhammad Ichsan
( Based on A True Story Reported By Corinne Redfern/June 2017)
Baca juga:
– Menembus Badai, Menerjang Maut (1)
– Menembus Badai, Menerjang Maut (2)
– Menembus Badai, Menerjang Maut (Tamat)