Foto : Ist |
Mukim desa Asan Krueng Kreh, A. Rahman, menyebutkan jembatan itu menjadi tumpuan warga untuk menjalankan akvitas sehari-harinya. Pasalnya, jembatan yang menghubungkan antar kecamatan itu merupakan salah satu sarana untuk memudahkan akses warga setempat.
“Kami sangat menaruh perhatian besar agar jembatan ini dibangun. Setiap harinya warga harus melewati dua desa lainnya dengen menempuh perjalanan 15 kilometer,” ujar A. Rahman.
Hal senada juga diungkapkan Camat Pirak Timu, Ismuhar. Menurutnya, karena belum rampungnya pembangunan jembatan tersebut, warga terpaksa harus mengakses dengan melewati jembatan jembatan Pange di desa Teupin Keube, Kecamatan Matangkuli.
“Yang lebih miris lagi, setiap paginya anak-anak yang hendak berangkat ke sekolah harus menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer lebih. Padahal jika jembatan ini bisa rampung, hanya butuh waktu sekitar 15 menit saja melewati sungai Keureutoe,” ujar camat Pirak Timu, Ismuhar.
Sementara Ketua DPR Aceh, Tgk Muharuddin menyebutkan dia akan berusaha semaksimal mungkin membantu menangani penyelesaian pembangunan jembatan tersebut. Politisi Partai Aceh ini mendesak Pemerintah Aceh melalui intansi terkait agar segera menyelesaikan pembangunan jembatan Krueng Kreh.
“Saya harapkan kepada Pemerintah Aceh melalui instansi terkait agar segera menindaklanjuti penyelesaian pembangunan jembatan ini. Apalagi kita lihat sudah dua tahun proyek pembangunannya terlihat mandeg seperti jembatan Abu Nawas,” ujar Tgk Muharuddin.
Tgk Muharuddin mengaku sangat prihatin melihat kondisi pembangunan jembatan Krueng Kreh yang terkesan diabaikan pemerintah. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses dan sekaligus urat nadi warga setempat.
“Jadi saya harapkan sekali lagi kepada Pemerintah Aceh melalui agar segera menyahuti aspirasi warga disini. Harapan mereka agar pembangunan jembatan ini segera dilanjutkan dengan mengucurkan dana pada APBA 2019 nanti.