Banda Aceh – Pemerintah Aceh bakal membangun parit barrier untuk menghalau gajah liar yang kerap turun ke pemukiman dan lahan warga. Hal tersebut diputuskan usai rapat bersama yang digelar di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, Kamis 16/01 tadi.
Kepala DLHK Aceh, Sahrial, mengatakan konflik satwa liar gajah di dua kabupaten yaitu Bener Meriah dan Kabupaten Pidie sudah sangat meresahkan yang mengakibatkan aktivitas masyarakat menjadi terganggu
“Salah satu solusi penanganan yang konflik permanen dan segera yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan parit barrier gajah,” kata Sahrial.
Sahrial menyebutkan unsur BKSDA Aceh, BPBA, serta unsur CSO/NGO lainnya seperti FFI, CRU Aceh, YEL dan WCS yang mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Satwa Liar Gajah itu setuju pembangunan barrier merupakan solusi yang harus segera dilakukan. Untuk tahap awal, parit barrier gajah sepanjang ± 15 km di Kecamatan Negeri Antara Kabupaten Bener Meriah yang pembangunananya akan dibantu oleh pihak CSO/NGO.
Pembangunan parit barrier akan dilakukan di beberapa titik, yaitu di Berawang Karang – Sayeng sepanjang ± 3,5 km dan kilometer 35 – Sayeng, ± 3,5 kilometer dengan barrier berbentuk L.
Untuk titik 3 berada di Krueng Cut – Kebun Warga, ± 2 km, titik 4 di Ali-Ali – Sayeng, ± 5 km (Bentuk L) dan titik 5 di Inang-Inang, ± 300 meter.
“BPBA akan memfasilitasi 1 beko dengan menggunakan ban yang sesuaikan dengan kondisi medan di lapangan,” kata Sahrial. Ia menyebutkan pihaknya bersama BKSDA akan membuat rincian kebutuhan biaya yang diperlukan terhadap pembangunan parit barrier gajah tersebut.
Sahrial menambahkan, apabila penanganan permanen jangka panjang telah dilaksanakan, pihaknya akan melanjutkan pengayaan pakan gajah di daerah Jalung, dengan melibatkan BPDAS Krueng Aceh.
Sementara itu, terkait konflik satwa di Kecamatan Mila Kabupaten Pidie, kata Sahrial, tim di lapangan akan terus melakukan penggiringan sampai dengan dua hari ke depan sambil menunggu keputusan dari Dirjen KSDAE untuk dilakukan penangkapan terhadap dua individu gajah jantan yang soliter dan meresahkan masyarakat tersebut. []