I Banda Aceh– Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Nurlaila Hamjah, menyampaikan terima kasih kepada seluruh narasumber dan asesor yang telah menyukseskan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) dan sertifikasi profesi untuk pekerja kreatif seni pertunjukan di Aceh.
Nurlaila mengatakan, kegiatan tersebut digelar Disbudpar Aceh bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (Dit. PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan LSP P2 Kebudayaan.
Nurlaila menyebutkan, kegiatan bimbingan teknis dan sertifikasi bidang kesenian itu, dilaksanakan tanggal 7 – 13 November 2022 dengan 4 skema, yaitu juri seni pertunjukan (juri seni tari, juri seni musik dan juri seni teater), penata panggung, manajer panggung dan pimpinan produksi pertunjukan.
“Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Judi Wahjudin, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), di Hotel Grand Nanggroe Aceh, ” kata Nurlaila.
Lebih lanjut, Nurlaila menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan membina para pelaku di bidang kesenian agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar. Di sisi lain, bimbingan teknis memberikan suplemen pengetahuan bagi para pelaku kesenian di daerah untuk menciptakan daya saing di dunia kerja.
Sedangkan sertifikasi kesenian sendiri bertujuan untuk memberikan bukti kepada para pelaku antara lain praktisi, akademisi, mahasiswa, dan siswa sekolah (tenaga bidang kesenian) diakui profesionalitas dan keahliannya dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
“Kegiatan bimtek diikuti oleh 75 peserta dan sertifikasi diikuti oleh 77 peserta,” kata Nurlaila.
Pelaksanaan Bimtek melibatkan enam narasumber pengajar dan tigaasisten pengajar yaitu:
- Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum. Dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, pengajar bidang juri seni tari.
- Otto Sidharta, dari Institut Kesenian Jakarta. Pengajar juri seni musik.
3.Koes Yuliadi dari ISI Yogyakarta. Pengajar juri seni teater.
- Sari Sabda Bakti dari Teater Koma. Pengajar pimpinan produksi pertunjukan.
- Untari dari Teater Koma. Asisten pengajar pimpinan produksi pertunjukan.
6.Tinton Prianggoro dari Teater Koma. Pengajar manajer panggung. - Bayu Dharmawan dari Teater Koma. Asisten pengajar manajer panggung
- Idris Pulungan dari Teater Koma. Pengajar penata panggung
- Surya Farid Sathotho dari ISI Yogyakarta. Asisten pengajar penata panggung.
Sementara itu, Kegiatan sertifikasi tersebut menggunakan metode uji kompetensi dan uji portofolio. Pelaksanaan sertifikasi melibatkan tujuh asesor sebagai penguji yaitu:
- Drs. Ida Bagus Ketut Sudiasa, M.Sn dari Universitas Negeri Jakarta. Asesor skema juri seni tari.
- Dra. Setyastuti, M.Si. dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Asesor skema juri seni tari.
- Suhendi Afryanto, dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Asesor skema juri seni musik.
- Mahatma Muhammad dari Komunitas Seni Nan Tumpah. Asesor skema juri seni teater.
- Sari Sabda Bakti dari Teater Koma. Asesor skema manager panggung.
- Nanang Arisona, M. Sn dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Asesor skema penata panggung.
- Rima Ananda dari Teater Koma. Asesor skema pimpinan produksi pertunjukan.
“Para asesor melakukan sidang pleno bersama LSP P2 Kebudayaan untuk menentukan peserta yang kompeten maupun yang belum kompeten, yang kemudian melalui LSP P2 Kebudayaan mengajukan sertifikat kompetensi ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk para asesi yang dinyatakan kompeten, ” ujar Nurlaila. [•]