Provinsi Aceh akan menjadi ikon pada International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun 2020 di Jakarta. Untuk menghadapi event besar tersebut Ketua Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Kota Langsa, diminta untuk segera melakukan langkah pembinaan kepada para pengrajin karena Inacraft merupakan peluang mempromosikan kerajinan lokal.
“Ibu Nadia Anwar sebagai Ketua PKK dan Dekranasda Langsa yang baru langsung dihadapkan pada tugas besar –Inacraft,red—. Ibu harus lebih aktif melakukan pendampingan dan membimbing para pengrajin Kota Langsa, sehingga mampu menghasilkan karya yang berkualitas dan dapat bersaing di Inacraft 2020 mendatang,” ujar Dyah Erti saat melantik Nadia Anwar sebagai Ketua Dekranasda Kota Langsa, sisa Masa Bhakti Tahun 2017-2022, di Aula Kantor Wali Kota Langsa, Selasa (25/6/2019).
Inacraft adalah kegiatan tahunan pemerintah pusat sebagai sarana untuk mempromosikan kerajinan rakyat dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Tahun ini (April), Inacraft yang digelaar di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, diikuti oleh 1.700 peserta pameran yang terdiri dari 26% binaan dinas-dinas daerah, 9% dari kementrian/BUMN, dan sisanya 66% adalah peserta independen atau perseorangan. Selain itu, Inacraft tahun ini ikut menghadirkan paviliun Luar Negeri yaitu dari Maroko, Pakistan, Jepang, Hongkong, dan Polandia.
“Kesempatan untuk menjadi ikon ini adalah kesempatan langka. Setelah tahun depan kita harus menunggu 30 tahun lagi. Oleh karena itu, Inaceaft tahun 2020 harus kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk memperkenalkan keragaman budaya dan kualitas kerajinan rakyat Aceh,” sambung Dosen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah itu.
Untuk mempersiapkan diri sebagai ikon Inacraft 2020, Dyah Erti mengimbau PKK dan Dekranasda Kota Langsa untuk melakukan langkah-langkah yang berkaitan dengan membangun citra positif kedua lembaga itu.
“Membangun citra positif PKK dan Dekranasda adalah langkah penting untuk membangkitkan kepercayaan dari mitra kerja. Perbanyak kegiatan di masyarakat, seperti sosialisasi tentang kesehatan bagi Ibu dan anak, pelatihan parenting, dan berbagai kegiatan lainnya, imbau Dyah Erti.
Di samping itu, sambung Dyah Erti, penguatan keluarga dan kerajinan rakyat dan berbagai kegiatan keagamaan perlu dijalankan pengurus PKK di Kota Langsa. Misalnya, menggerakkan majelis taklim, pembinaan kesenian Islam bagi kaum ibu dan remaja, dan sosialisasi aktivitas mengaji bagi anak, dan sebagainya.
Dyah Erti menambahkan, pembinaan bagi kader PKK di tingkat Gampong juga perlu diperkuat, dengan menggelar pelatihan kader untuk Pembinaan keluarga Balita, pembinaan bagi anak berkebutuhan khusus dan lainnya.
“Sebagai Ketua PKK dan Dekranasda, Ibu Nadia juga harus berperan dalam mensosialisasikan pentingnya koperasi bagi keluarga. Saat ini Pemerintah Aceh bertekad melakukan revitalisasi untuk kegiatan koperasi ini. Kota Langsa diharapkan dapat ambil bagian dalam program tersebut,” kata Dyah Erti.
Terakhir, lanjut Dyah Erti, Ketua PKK dan Dekranasda Kota Langsa, juga memiliki tugas untuk mendorong berkembangnya PAUD. Kaum ibu di Kota Langsa harus mendapatkan pemahaman yang baik terkait dengan pentingnya menyekolahkan anak mereka yang masih berusia bawah 6 tahun di PAUD terdekat.
“Penguatan program PAUD ini tidak terlepas dari upaya kita untuk mewujudkan visi “Aceh Hebat” di masa depan. Serta mewujudkan 1 gampong 1 PAUD. Sejalan dengan semangat PAUD ini, Ibu Nadia hari ini juga resmi dikukuhkan sebagai Bunda PAUD Kota Langsa, yang memiliki tugas untuk memberi perhatian bagi tumbuh kembang anak demi mewujudkan generasi Kota Langsa yang cerdas, sehat dan menjadi generasi penerus Aceh yang berkualitas,” kata Dyah Erti.
“Selamat bekerja kepada Ibu Nadia Anwar. Dekatlah selalu dengan rakyat agar kita dapat meresapi harapan dan keinginan mereka. Dengan demikian kita dapat mencurahkannya dalam berbagai program guna menjawab harapan tersebut, sehingga dapat membawa kemajuan bagi Kota Langsa, terutama memajukan TP PKK, Dekranasda dan Bunda PAUD Kota Langsa,” kata Dyah Erti. [ADV]